Senin, 01 Desember 2025

MOMEN NING UMMI LAILA RAIH GELAR S1 DI UINSA

View Article

UINSA Newsroom, Selasa (22/08/2023); Tepat pada hari Ahad (18/08/2023) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tuntas menyelenggarakan tiga sesi Wisuda yang ke-104 bagi 2.645 wisudawan.
UINSA Newsroom, Selasa (22/08/2023); Tepat pada hari Ahad (18/08/2023) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tuntas menyelenggarakan tiga sesi Wisuda yang ke-104 bagi 2.645 wisudawan.

Pada hari ketiga ini, dikukuhkan wisudawan dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) 288 wisudawan, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) 257 wisudawan, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) 407 wisudawan.

Ummi Lailatur Rahmah Hadi, pendakwah muda asal Surabaya yang akrab dipanggil Ning Ummi Laila menjadi salah satu wisudawan yang dikukuhkan pada kesempatan ini. Ning Ummi Laila merupakan Wisudawan UINSA dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).

Dalam kesempatan ini, Ning Ummi Laila juga didapuk menyampaikan sambutan mewakili wisudawan pada wisuda hari ketiga. “Kami sangat bangga dan bersyukur menjadi salah satu lulusan Universitas Negeri ini, kenapa saya katakan terbaik? Karena UIN Sunan Ampel Surabaya sampai saat ini telah mengalami percepatan perkembangan. Baik dalam pembangunan infrastruktur, mutu perkuliahan serta sumber daya manusia di dalamnya” ujar Ning Ummi Laila mengawali sambutannya.

Ning Ummi Laila juga mencurahkan isi hatinya yang berhasil membuat para wisudawan tidak bisa menahan tangis “Beberapa tahun lalu rasanya kita seperti baru ketemu di aktivitas PBAK, sekarang sudah wisuda saja,” ujarnya.

Pandemi covid-19 yang menyerang Indonesia pada awal 2020 pun mewarnai perjalanannya di UINSA Surabaya. Tak hanya krisis, Ummi Laila bahkan juga harus mengikhlaskan kepergian ayahandanya. “Setelah melalui drama kehidupan akhirnya kita bisa menyelesaikan sampai di titik wisuda ini,” ujarnya sambal terisak.

“Mungkin hari ini kita sudah menyelesaikan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa. Tapi percayalah tanggung jawab moral atas gelar sarjana yang disematkan dengan nama kita itu jauh lebih besar. Perubahan bangsa yang besar ada di tangan pemuda hari ini. Seperti yang dikatakan Najwa Shihab bahwa pemuda hari ini harus turun tangan berkarya nyata untuk menjawab semesta Indonesia,” sambungnya.

Ning Ummi Laila juga menyelipkan sepenggal nasehat untuk para wisudawan. “Berbicaralah sesukamu maka engkau seperti yang engkau bicarakan. Maka, untuk menjadi orang hebat di masa depan, maka di hari ini kita harus mengucapkan afirmasi-afirmasi positif,” pesannya.

Ning Ummi Laila pun menutup sambutannya dengan mengucapkan terimakasih kepada Rektor UINSA dan disambung dengan ucapan terimakasih kepada orang tuanya. Sambil terisak menahan tangis, Ning Ummi Laila juga mengungkapkan kerinduan mendalam pada mendiang ayahnya. Sosok yang menjadi motivasi terkuat baginya untuk menjalani kehidupan.

“Ayah anakmu sarjana,” ujar Ning Ummi Laila penuh kerinduan. Ia juga menegaskan dalam sambutannya, bahwa lingkungan membentuk karakter seseorang. “Membentuk karakter pemuda yang berkualitas secara spiritual dan keilmuwan, lingkungan UINSA jawabannya,” tukas Ning Ummi Laila mengakhiri sambutan.

Rektor secara mengejutkan juga memberikan Golden Buzzer Scholarship kepada Ning Ummi Laila untuk melanjutkan studi Program Doktor di UINSA Surabaya pada program studi apapun yang diinginkan. (Aul/Magang23)

Kumpulan Foto dan Profil Ning Umi Laila: Kehidupan Pribadi, Pendidikan, Karier Dakwah

View Article
Kumpulan Foto dan Profil Ning Umi Laila: Kehidupan Pribadi, Pendidikan, Karier Dakwah
Kumpulan Foto dan Profil Ning Umi Laila: Kehidupan Pribadi, Pendidikan, Karier Dakwah

Ning Umi Laila dikenal sebagai salah satu penceramah muda yang populer karena gaya penyampaiannya yang cukup modern. Ning Umi Laila aktif berdakwah melalui berbagai media sosial, seperti YouTube dan Instagram.

Biodata Ning Umi Laila

  • Nama lengkap: Umi Lailatul Rahmah Hadi
  • Nama panggilan: Ning Umi Laila
  • Tempat, tanggal lahir: Surabaya, 8 Agustus 2000
  • Agama: Islam
  • Orang tua: Edy Rahmatullah (Kiai Granat) dan Sulastri
  • Saudara kandung: Nabil Rahmatullah (adik), Ali Zivilia Rahmatullah (adik)
  • Media sosial: @lailaarrahmah880 (Instagram), @lailaarrahmah88 (TikTok), @NingUmiLaila (YouTube)
  • Pendidikan: 
    • Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Surabaya - S1, Komunikasi dan Penyiaran Islam
  • Pekerjaan: Pendakwah
  • Kehidupan Pribadi Ning Umi Laila

    Ning Umi Laila lahir di Surabaya, pada tanggal 8 Agustus 2000. Ia merupakan putri sulung dari pasangan Edy Rahmatullah (alm.) atau kerap disapa Kiai Granat dan Sulastri.

    Diketahui, ayah Umi Laila merupakan salah satu pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya serta pemuka agama yang cukup populer di Jawa Timur. Ibunya, Sulastri, juga cukup aktif berdakwah.

    Meski demikian, Ning Umi Laila tidak diwajibkan untuk mengikuti sejak kedua orang tuanya untuk menjadi pendakwah. Ayahnya pun memberi kebebasan kepada Umi Laila untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

    Pendidikan Ning Umi Laila

    Sejak kecil, Ning Umi Laila sudah mengenyam pendidikan pesantren, tepatnya mulai dari bangku taman kanak-kanak atau raudhatul athfal. Saat masih di bangku kelas 4 SD, Umi Laila sudah terbiasa melantunkan selawat.

    Kemudian, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Mambaul Hisan Sidayu dan SMA Mambaus Sholihin Suci Manyar, Gresik.

    Semasa SMA-nya, Umi Laila juga memperdalam pendidikan agamanya di Pondok pesantren sunan Kalijogo Simo, Surabaya. Kemudian, ia mulai aktif berdakwah sejak kelas 3 SMA.

    Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA), Surabaya menjadi tujuan Ning Umi Laila untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ia mengambil jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

    Perjalanan Karier Ning Umi Laila

    Pada awalnya, Umi Laila tidak memiliki keinginan untuk menjadi seorang pendakwah. Namun saat ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP, ibu Umi Laila menderita sakit stroke sehingga tidak bisa melanjutkan penyebaran dakwah Islamnya.

    Atas dorongan dari jemaah, akhirnya Umi Laila pun duet bersama sang ayah untuk aktif berdakwah, guna menggantikan peran sang ibu.

    Tak disangka-sangka, jemaah pengajian ternyata sangat menyukai gaya penyampaian ceramah Umi Laila. Karena itu, ia melanjutkan dakwahnya bersama sang ayah di berbagai majelis taklim.

    Setelah sang ayah wafat, Umi Laila tetap melanjutkan kiprahnya sebagai seorang pendakwah, meski ia sempat kesulitan untuk mengatur jadwalnya karena harus merawat sang ibu yang jatuh sakit, mengasuh adik, serta melanjutkan pendidikan.

    Selain aktif berdakwah, Umi Laila pun disibukkan dengan mengelola pondok pesantren Rahmatullah di Surabaya, ponpes peninggalan ayahnya.

    Ia juga aktif berdakwah secara daring melalui berbagai media sosial miliknya, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Kini, Umi Laila pun turut mengisi salah satu acara TV berjudul Bunga-Bunga Hati (RCTI).

    Minggu, 30 November 2025

    Nikah Sirih Itu Sah Tetapi Haram (Berdosa)

    View Article

    Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menegaskan bahwa nikah siri memang sah secara agama, namun hukumnya haram karena berpotensi menimbulkan mudarat, terutama bagi perempuan dan anak. Nikah siri dinilai memenuhi rukun dan syarat pernikahan agama, tetapi tidak tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA), sehingga tidak memiliki kekuatan administrasi negara.

    Menurut MUI, praktik nikah siri kerap merugikan pihak perempuan dan anak akibat tidak adanya perlindungan hukum. Karena itu, masyarakat disarankan menghindari nikah siri dan memilih pernikahan yang tercatat secara resmi. MUI menilai nikah siri sering menjadi celah bagi pria yang tidak bertanggung jawab, hingga dapat mendorong terjadinya perilaku maksiat.

    Syarat nikah siri yang sah secara agama tetap sama, yakni terpenuhinya rukun nikah seperti keberadaan mempelai, wali, saksi, serta ijab kabul. Namun MUI mengimbau agar masyarakat menikah secara agama sekaligus negara demi membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

    Selasa, 16 Januari 2018

    25 Kata Mutiara Bob Sadino Yang Mendunia

    View Article
    - Kata-kata bijak Bob Sadino dalam bisnis yang dapat Anda jadikan inspirasi:

    Gayanya yang nyentrik dengan pola pikir unik dan cenderung keluar dari pakem teori maupun buku teks ekonomi menjadikan Bob Sadino sebagai wirausaha sejati. 

    Pengusaha kawakan dengan ciri khasnya, celana pendek dan kemeja itu akan sangat dirindukan oleh banyak orang setelah menutup usia pada hari Senin, 19 Januari 2015. 

    Pebisnis dengan nama lengkap Bambang Mustari Sadino tersebut telah memberikan inspirasi hebat bagi para generasi penerus bangsa yang ingin menjadi pengusaha sukses. Apalagi uniknya, memasuki tahun 2012, Bob sempat meluncurkan berbagai buah pemikirannya yang dikenal dengan nama'Go Blog Management'ala dirinya. 

    Berdasarkan kumpulan VIVA.co.id,berikut adalah 11 kata mutiara Bob Sadino yang terkenal:

    1. "Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain"

    2. "Banyak orang bilang saya gila, hingga akhirnya mereka dapat melihat kesuksesan saya karena hasil kegilaan saya"

    3. "Orang pintar kebanyakan ide dan akhirnnya tidak ada satu pun yang jadi kenyataan. Orang goblok cuma punya satu ide dan itu jadi kenyataan"

    4. "Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat dan jika untung maka bertambahlah terima kasih saya"

    5. "Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya berkreasi"

    6. "Orang goblok sulit dapat bekerja akhirnya membuka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar"

    7. "Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu"

    8. "Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Sayang gak pernah mikir karena hanya melangkah saja. Ngapain mikir, kan cuma memilih"

    9. "Orang goblok itu gak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir, alhasil tidak pernah melangkah"

    10. "Orang pintar maunya cepat berhasil, padahal semua orang tahu itu mustahil! Orang goblok cuma punya satu harapan, yaitu hari ini bisa makan"

    11. "Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok itu berjuang keras untuk sukses bisa bisa membayar pelamar kerja". 

    Berikut adalah kata-kata bijak Bob Sadino dalam bisnis yang dapat Anda jadikan inspirasi:

    12. "Pebisnis itu harus nyentrik"

    13. "Bisnis itu hanya modal dengkul. Apalagi jika Anda tidak punya dengkul, pinjam dengkul orang lain"

    14. “Orang 'pintar' biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satu pun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang 'bodoh' mungkin hanya punya satu ide dan satu itu lah yang menjadi pilihan usahanya”

    15. "Sebagian besar orang 'pintar' sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampaibreak event point. Orang 'bodoh' tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha"

    16. "Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga"

    17. "Banyak orang 'bodoh' yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras ditambah sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di sisi lain, kebanyakan orang 'pintar' malas untuk bekerja keras dan sok cerdas"

    18. "Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jerih payah diri sendiri, tanpa campur tangan Tuhan. Mengingat Tuhan adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal"

    19. "Keberhasilan itu adalah sebuah titik kecil yang berada di puncak segunung kegagalan. Maka kalau mau sukses, carilah kegagalan sebanyak-banyaknya"

    20. "Cukup satu langkah awal. Ada kerikil saya singkirkan. Melangkah lagi. Bertemu duri saya sibakkan. Melangkah lagi. Terhadang lubang saya lompati. Melangkah lagi. Berjumpa api saya mundur. Melangkah lagi. Berjalan terus dan mengatasi masalah"

    21. "Orang 'pintar' merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya, termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang 'bodoh' merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil"

    4 Saran "Sinting" Bob Sadino Buat Anak Muda (Inspirasi Bisnis Keren)

    Coba simak pernyataan yang sering dia ungkapkan berikut ini. 

    22. "Jika ingin bahagia (Sukses) jangan jadi karyawan". 
    Di salah satu seminar beliau pernah menyatakan pernyataan yang membuat gemuruh peserta adalah, bahwa 'jika ingin bahagia (sukses), jangan jadi karyawan'. Padahal peserta seminar itu sebagian besar adalah karyawan, membayangkan! 
    Pernyataan beliau ini menurut saya, tidak salah. Namun juga tidak sepenuhnya benar. Kebahagiaan dan kesuksesan itu tidak semata-mata diukur dari banyaknya materi, dan apa profesi seseorang. Lalu apakah hidup sebagai karyawan itu tidak bahagia? Tidak juga. Banyak karyawan yang bahagia dengan segala kondisinya. Tentu saja parameter kebahagian berbeda, berbeda setiap orang. 
    Apakah pernyataan ini salah? Tidak juga. Memang peluang mencapai kebahagiaan dengan keberlimpahan materi akan lebih terasa jika kita menggapainya melalui bisnis, melalui dagang dan kesuksesan. Tetapi tidak sedikit juga pengusaha yang terlilit hutang dan akhirnya sengsara. Sekali lagi pilihan sukses dan bahagia itu bergantung pada menjalani. Tentu dengan konsekuensi masing-masing memang dengan berbisnis, peluang seseorang untuk mencapai puncak kebahagian jauh lebih terbuka. 

    23. "Kuliah itu bikin goblok, siapa yang hadir di seminar ini, besok jangan masuk kuliah", Di seminar lain, beliau secara terang-terangan menyampaikan kalau kuliah itu kegiatan "goblok", dan menyuruh besok jangan masuk kuliah. Memang sangat frontal, menyampaikan pernyataan seperti itu didepan ratusan pelajar dan pelajar. 
    Tentu saja banyak penonton yang kemudian heboh dengan sendirinya, maklum sebagian peserta seminar itu adalah mahasiswa muda yang polos, lugu, dan baru semangatnya mencari jatidiri di kampus tercinta. Mendengar pernyataan itu tentu batinnya berontak. 
    Namun kalau kita mau berpikir mendalam, apa yang disampaikan om Bob ini sebenarnya sangat masuk akal. Namun bagi sebagian orang ini justru berlayar, apalagi bagi MABA (mahasiswa Baru). 
    Maksud saya, jika Anda ingin mencapai karir bisnis Anda dengan otodidak dan belajar berjualan sablon printing, misalnya (seperti yang banyak dilakukan MABA saat membuat rencana bisnis) terus apa gunanya kuliah, kalau yang dipelajari adalah sains. Maka apa istilah yang tepat kalau bukan "goblok (versi Bob Sadino). Contoh lagi: bisnis di bidang hiburan padahal kuliahnya Psikologi, bisnis di bidang desain padahal kuliahnya di MIPA, bisnis makanan padahal kuliahnya di Teknik. 
    Bagaimana kalau tidak goblok? apa yang susah-susah dipelajari, tidak dipakai dalam bisnis. Lalu bagaimana seharusnya? Anda seharusnya bisa menjawabnya. 

    24. "IPK di atas 3 koma alamat calon karyawan"
    Ini ada salah satu fakta yang menarik. Kata Om Bob kalau kuliah kok IPK-nya diatas 3, itu tandanya calon karyawan. Hmm, sangat masuk akal, karena kecenderungan orang yang memiliki IPK bagus apalagi di fakultas favorit, tentu memiliki idealisme tinggi untuk mengaplikasikan ilmunya. Tidak lain adalah melamar kerja, di perusahaan dan menjadi karyawan. 

    Itulah mengapa justru Bob Sadino mengajarkan, kalau mau sukses bisnis IPK harus jeblok. Tidak salah sih. karena dengan demikian tidak memiliki pilihan lain selain berwirausaha, karena kalaupun mau melamar kerja juga tidak ada yang menerima karena IPK-nya dibawah standar, justru dengan demikian akan “terpaksa” memilih jalan wirausaha. Lalu apa jadinya kalau IPK diatas 3, kemudian memilih berbisnis? Ada, tapi sedikit sangat. 

    Sekali lagi Hidup adalah Pilihan, secara logika harusnya yang IPKnya diatas 3 ini jika diterapkan dalam bisnis harusnya lebih bagus lagi hasilnya, bukan begitu? 

    25. "Kuliah itu hanya memasukkan "sampah" ke kepala Anda"
    Salah satu saran "sinting" lainnya adalah "Kuliah itu memasukkan sampah ke kepala Anda". Bagi setiap orang yang masih kuliah mendengar pernyataan ini pasti protes, tidak terkecuali peserta seminar yang notabene masih kuliah. 

    Mereka merasa apa yang dilakukan setiap hari berarti memasukkan sampah ke kepala mereka? Apakah ini salah? Begitu pula, karena memang apa yang dipelajari itu tidak dipakai di kemudian hari, jika kita bercita-cita menjadi pebisnis sukses seperti om Bob. 

    Apa alasannya? Bob Sadino meniti karir bisnisnya dari nol dan mempelajarinya dari lapangan, dari pengalaman dan dari percobaannya sendiri. Makanya saat mempelajari sesuatu di bangku kuliah sementara apa yang dipelajari itu tidak dipakai maka apa yang dipelajari itu menjadi sampah bagi otak kita. 

    Satu pernyataan yang menguatkan ini adalah bahwa dia berpesan, “Jadilah manusia pembelajar”. Jangan hanya dari bangku kuliah, tapi pelajarilah dari kuliah kehidupan yang Anda jalani